Kata benda jamak adalah kata yang menunjukkan bahwa ada lebih dari satu orang/hewan/tempat/benda/ide. Saat kamu berbicara tentang lebih dari satu hal, maka kamu harus menggunakan kata benda jamak. seperti contoh dalam bahasa Indonesia, kata jamak bisa berupa perulangan kata, seperti contoh : Mobil-mobil, buku-buku, rumah-rumah, dll. bisa juga dengan menambahkan kata para untuk orang atau manusia, contohnya : para hadirin, para undangan, para bapak, dll. Nah itu contoh kata jamak dalam bahasa Indonesia, lalu bagaimana dengan bahasa Turki. Dalam bahasa turki kata jamak di sebut dengan ‘çoğul eki’. Nah di materi kali ini kita akan belajar bagaimana menjadikan suatu obyek/benda dari tunggal menjadi jamak atau bisa di sebut juga materi ‘çoğgul eki’.
Untuk menjadikan suatu kata tunggal menjadi jamak dalam bahasa turki tidaklah sulit, kita hanya perlu menambahkan imbuhan ‘-lar’ atau ‘-ler’ pada akhir kata. Contohnya : kata ‘Elma’ yang memiliki arti apel, menjadi ‘Elmalar’ yang berarti apel-apel (atau apelnya lebih dari satu). Contoh lain, kata ‘ev’ yang memiliki arti rumah, menjadi ‘evler’ yang berarti rumah-rumah (atau rumahnya lebih dari satu). Lalu kapankah kita harus menambahkan imbuhan ‘-lar’ dan kapan kita harus menambahkan imbuhan ‘-ler’ ke sebuah kata. mari kita bahas lebih lanjut.
pada materi Alfabe sebelumnya, kita telah mempelajari dan mengetahui bahwasannya huruf vokal dalam bahasa turki terbagi menjadi 2 yaitu :
kalın (tebal) : a, ı, o, u
İnce (tipis) : e, i, ö, ü
Nah, untuk menjadikan suatu kata tunggal menjadi jamak dalam bahasa turki, kita harus melihat huruf vokal yang terakhir, jika huruf vokal yang terakhir adalah huruf kalın (tebal) [a,ı,o,u] maka imbuhan yang di gunakan adalah ‘-lar’. Sama seperti contoh sebelumnya, dalam kata ‘Elma’ huruf vokal yang paling terakhir adalah huruf ‘a’ yang mana huruf ‘a’ termasuk dari salah satu huruf kalın (tebal), maka imbuhan yang digunakan adalah ‘-lar’ menjadi ‘Elmalar’. Tapi, jika huruf vokal yang paling terakhir adalah huruf ince (tipis) [e,i,ö,ü] maka imbuhan yang digunakan adalah ‘-ler’. Sama seperti contoh sebelumnya, dalam kata ‘Ev’ huruf vokal yang paling terakhir adalah huruf ‘e’ yang mana huruf ‘e’ termasuk dari salah satu huruf ince (tipis), maka imbuhan yang digunakan adalah ‘-ler’ menjadi ‘Evler’.
Rumus :
kalın (tebal) : a, ı, o, u –> lar
İnce (tipis) : e, i, ö, ü –> ler
Contoh :
Elma –> elmalar (apel-apel) Ev –> evler (rumah-rumah)
Kitap –> kitaplar (buku-buku) Üzüm –> üzümler (anggur-anggur)
Coçuk –> coçuklar (anak-anak) Köy –> köyler (desa-desa)
Relevizyon –> televizyonlar (TV-TV) Pencere –> pencereler (jendela-jendela)
Catatan :
pada materi ‘Çoğul eki’ ini hal yang perlu di perhatikan adalah huruf vokal yang paling terakhir. ingat, huruf vokal yang paling terakhir, bukan huruf yang paling terakhir. lah emang beda ya? tentu saja berbeda, huruf vokal yang terakhir bisa saja berada di akhir kata, bisa juga di tengah-tengah kata. Sedangkan huruf yang terakhir bisa saja berupa huruf vokal, bisa juga berupa huruf konsonan. Biar gampang, mari kita kasih contoh, dalam kata ‘elma’ huruf yang paling terakhir adalah huruf ‘a’, yang mana huruf ‘a’ tersebut juga merupakan huruf vokal yang paling terakhir, maka huruf ‘a’ itulah yang menjadi patokan untuk imbuhan yang harus digunakan adalah imbuhan ‘-lar’. Sedangkan dalam kata ‘Ev’ huruf yang paling terakhir adalah huruf ‘v’, nah huruf ‘v’ ini bukan termasuk huruf vokal, melainkan huruf konsonan. maka huruf ‘v’ ini tidak bisa di jadikan patokan untuk menentuka imbuhan yang harus digunakan, apakah ‘-lar’ atau ‘-ler’. tetapi dalam kata ‘Ev’ huruf vokal yang paling terakhirnya adalah huruf ‘e’, nah huruf ‘e’ inilah yang menjadi patokan bahwasannya imbuhan yang digunakan adalah ‘-ler’.